Tak indah rasanya hidup ini kalau gak punya pacar, ibarat minum teh tanpa gula, pahit rasanya. Ibarat makan rujak tanpa bumbu gula merah, kurang rasanya. Ibarat makan sayur tanpa garam, hambar rasanya. Ibarat memancing di air keruh, gak nongol-nongol ikannya, ups...maaf..ibarat yang terakhir kayaknya gak nyambung lagi...he...he...^^ Tapi pada intinya, hidup tanpa punya pacar akan membuat hidup kita tanpa gairah. bawaannya lemas terus, tak punya warna, warna merah, kuning hijau di langit yang biru, pelangi kalee! Apalagi melihat teman-teman kita yang udah punya pacar, kemana-mana selalu berdua. Duh..jadi jeolus khan? kepala panas, hati mendidih seratus derajat dan akhirnya bersedih. Tapi seandainya kalo udah punya pacar, uh rasanya dunia jadi milik berdua, orang lain cuman numpang ngontrak aja. Bahkan kalo udah jatuh cinta yang sampe setengah mati, kata orang yang udah pernah merasakannya, "Tai Kucing-pun Rasa Coklat"..(Ih, emang udah ada yang coba?) Please deh...! Tapi bagi saya, jatuh cinta apa gal, coklat tetap coklat n tai kucing tetap tai kucing...benar gak sobat...? yah. tambah gak nyambung lagi... Balik lagi ke masalah pacaran, kita harus ngerti dulu bagaimana sih, status pacaran dalam islam sebelum kita menjalaninya. Mungkin aja statusnya wajib? Tau khan artinya "wajib" kalo dilakukan dapat pahala, kalau tidak dilakukan dapat dosa. (Wah, saya jadi senyum-senyum sendiri membayangkan jika nanti ada fatwa baru kalau status pacaran sudah berubah jadi "wajib" dengan alasan para ulama terdahulu salah menerjemahkan kitab dan sunnah dikarenakan otaknya yang sudah menua. Maka saya jamin, perintah Allah yang satu ini tidak akan dilalaikan, semua bakalan ikhlas...ikhlas....ikhlas menjalankannya, termasuk akyu..^^..ehm..). Atau syukur-syukur statusnya "sunnah", lumayanlah masih dapat pahala, sambil menyelam minum air dong. Bisa-bisa ini nanti jadi sunnah yang paling favorit dilaksanakan manusia. Atau paling tidak statusnya "Mubah", sah-sah aja, gak ada dosa bila dilakukan atau tidak dilakukan. Asal gak ada pelanggaran. Tapi gimana kalau statusnya adalah "Makruh" alias mengurangi pahala, atau kemungkinan yang terburuk statusnya ternyata "Haram"? dilakukan dapat dosa, dihindari dapat pahala? Wah harus hati-hati neh! Hmm..harapan kamu apa yah? Karena itu sebelum kita ngulas lebih jauh tentang pacaran, kita mesti tau asal muasal pacaran. Ada satu hal yang menjadi pertanyaan saya selama ini, sebuah pertanyaan yang sulit saya temukan jawabannya. Karena sulitnya saya-pun mencari jawaban pada musrifah saya, tapi musrifah saya hanya menjawab dengan gelengan kepala, saya-pun bertanya lagi pada seorang ustad, dia-pun hanya menjawab dengan gelengan kepala yang sama. Belum puas, saya bertanya lagi sama pak Kiyai? dia juga menjawab tapi bukan dengan gelengan kepala, namun dengan jawaban ideologis, "Wallahu Alam Bisshawab". Ah..asal muasal pacaran, benarkah hanya Allah yang tau? tambah bingung deh. Saking bingungnya saya sampai mencoba mencarinya dalam literatur-literatur Islam, kali aja ada jawaban yang menyelinap biar cuma satu kalimat, tapi hasilnya nihil. Dalam kebingungan, sayapun teringat, "Lho kenapa gak tanya aja sama para pelaku pacaran? gak mungkin khan, mereka gak tau, toh mereka sudah mempraktekkannya bukan?. Tapi setiap pelaku pacaran yang saya tanya semua menjawab "gak tau apa-apa, cuma mempraktekkannya doang". OMG...jadi selama ini para pelaku pacaran gak tau tentang sejarah munculnya pacaran?, siapa orang pertama yang mencetuskan ide tentang pacaran, kemudian menjadikannya sebagai konsep dalam percintaan dan setelah itu mempraktekkannya pada kehidupan manusia seperti halnya tentang konsep "Demokrasi"? Sepertinya itu akan menjadi PR bagi saya untuk mencari tau. Atau barangkali nanti ada teman-teman yang mau membantu mencarikan asal muasal munculnya pacaran. Insya Allah. Tapi menurut para pakar sejarah, pacaran bukanlah aturan atau budaya yang berasal dari peradaban Islam melainkan berasal dari peradaban Barat dan Eropa. Barat dan Eropa menjadikan kebebasan sebagai simbol kemajuan peradaban mereka. Makanya jangan heran pergaulan laki-laki dan perempuan Barat dan Eropa motonya "Langsung dan Bebas Aktif". Walau sejarahnya gak jelas gitu, virus pacaran sudah terlanjur mewabah di negeri yang katanya paling besar populasi penduduk muslimnya. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Veteran semuanya sudah pernah mempraktekkannya. Pernah suatu ketika, salah satu gadis kecil yang kukenal, datang melapor kepada saya, "kakak saya mau melapor" katanya. "melapor apa de?" tanyaku. "kak, si Thoyib udah gagal dalam percintaannya kak". (Thoyib adalah anak lelaki yang baru duduk dibangku kelas 6 SD). "hah...gagal dalam cinta?..maksudnya apa"? saya mencoba memperjelas. Gadis kecil itu kemudian bercerita dengan serius. Namun sebelum itu dia meminta saya untuk berjanji tidak melapor pada si Thoyib karena dia pasti kena jitak. Karena itu kalian juga harus janji, jangan melaporkan hal ini kepada si Thoyib. Kalau gak kita bisa kena jitak bareng-bareng. Ceritanya gini, Thoyib yang hanya anak ingusan jatuh cinta sama teman kelasnya. Perasaan ini telah lama dia pendam dalam hatinya. Tak ingin menjadi pecundang, Thoyib akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan cinta sama teman kelasnya itu. Saat bel istirahat berbunyi, Thoyib menuju tempat duduk gadis itu dan tanpa izin, Thoyib menarik tangan gadis kecil tersebut dan membawanya di taman belakang sekolah. Di bawah pohon yang rindang, ditemani semilir angin sepoi-sepoi, sambil menggenggam tangan dan menatap lekat mata gadis kecil itu, Thoyib langsung menyatakan cinta kepada gadis kecil tersebut. "Maukah kau jadi bagian dari hidupku? Maukah kau jadi pacarku"? Gadis itu terperanjat kaget dan melepaskan tangan Thoyib. Dia diam sesaat. Thoyib cemas menunggu jawaban. Dug..dug..dug..! Namun, plak..plak..plak...lima jari tangan gadis kecil itu mendarat di pipi Thoyib kiri dan kanannya. Setelah melayangkan tamparannya, gadis kecil itu kemudian berlari sambil menangis. Thoyib hanya bisa terdiam, tertunduk lesu menahan sakit di pipinya dan saat dia mengangkat wajahnya, dia shock setelah sadar semua penghuni sekolah mengikuti kejadian itu. Gak tau setelah mendengar cerita itu mau nanggapinnya gimana, rencananya mau istigfar, tapi mulut ini gak bisa berhenti untuk tertawa. Ah, anak sekecil itu sudah berani pacaran, gimana nanti besarnya...? jadi aktifis pacaran kale...! Aktivitas Pacaran Lalu bagaimana dengan aktivitas pacaran itu? yup saya tau kamu mau bilang kalo dengan pacaran kamu punya tempat curhatin, ada yang perhatiin, ada yang telponin plus sms-in, ada yang bisa buat kamu bahagia-in, pokoknya yang in-in-indah deh. Tentu aktivitasnya pasti janjian lalu jalan bertiga, lari bertiga, nonton bertiga, dan boncengan bertiga ke pantai sambil menikmati indahnya sunset..? Nah, lho senyum...ketahuan deh... ! pokoknya do it everything tetap bertigalah. Kenapa bingung? oh nanyain kenapa bukan berdua, ini kok malah bertiga? Bukankah Jabir berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Siapa saja yang beriman kepada Allah SWT, dan hari akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena yang ketiga di antara keduanya adalah setan". saya kira semua kini jelas khan? Aktivitas yang saya sebutkan tadi belum ditambahi bumbu penyedap rasa. Biasanya disaat berduaan gitu, mulai suka adu pandang-pandangan, itu baru awalan. Lama-lama mulai pegangan tangan. Semakin lama sudah menjurus ke peluk-pelukkan, semakin lama lagi udah berani cium-ciuman. Eh, tanpa sadar sudah melakukan zina. Naudzubillahimindzalik. Dan semua itu berawal dari pacaran. Ih ngeri banget deh... Pacaran Islami Adakah? Allah WaZalla berfirman dalam surahnya : "Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (Al-Israa ; 32) "Dan janganlah kalian mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi". (Al-An'aam: 151) Dari inti ayat ini adalah, Allah memberikan warning bagi manusia untuk menghindari perbuatan yang mendekati zina karena perbuatan tersebut dikatakan perbuatan keji dan salah satu jalan yang buruk. Juga menghindari perbuatan keji yang dilakukan baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Dan sudah tentu aktivitas pacaran adalah aktivitas yang mendekati zina. Coba lihat..! Awalnya berdua-duaan trus pandang-pandangan, terus pegangan, terus pelukkan, terus cium-ciuman, terus zina deh...Astagfirullah...! Nah karena aktivitas itulah sehingga mengapa pacaran itu diharamkan dalam islam. Tapi mungkin kamu bisa ngeles kalo pacaran gak melakukan aktivitas itu boleh selama masih menjaga rambu-rambu alias pacaran islami. Duh ngotot banget sih kamu yang namanya dosa!. Liat kamu, saya jadi ingat teman saya yang pernah ngotot ke saya kalau aktivitas pacarannya itu gak haram. Alasannya pacarnya itu alim dan anak sholeh, rajin sholat cing lima sempurna, eh maksudnya lima waktu. Pacarnya sering mengingatkan dia untuk sholat, malah sampai meminta ia mengenakan kerudung dan mengganti pakaiannya dengan yang longgar dikit. Pokoknya karena pacarnya dia jadi dekat ama Allah kembali. "Punya pacar sholeh dengan gaya pacaran seperti itu kan baik, kenapa harus diputusin? Bisa-bisa kalo saya putus sama pacar saya, saya bisa jadi lupa shalat lagi, dan jauh sama Allah. Itu khan bahaya....!" Hmmm...sama gak sih pertanyaannya dengan kamu??? Yah, saya balik nanya, tujuan sholat itu apa sih? untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar khan? Nah pacaran adalah perbuatan yang keji dan mungkar. Itu berarti, kalo shalatnya gak mampu menghalangi dia untuk tidak berpacaran, berarti shalatnya? jawab deh sendiri. Di salah satu sisi dia mengajak kebaikan, eh..disatu sisinya lagi dia mengajak berbuat haram. Jadinya yah gak benar. Trus emang kalo gak disuruh pacar, gak bisa dekat sama Allah? Nah kalo ini saya harus bilangin ke kamu kalau kamu salah total. Kamu harus tau, kalo Allah itu maha dekat dengan hamba-Nya. Dia lebih tau isi hatimu daripada kamu sendiri. Kenapa misalnya kamu gak bisa dekat sama Allah? yah balik lagi ke kamu, kamunya sih masih melakukan perbuatan yang dibenci sama Allah jadinya Allah jauh deh. Kembali lagi dengan aktivitas pacaran yang no kiss dan touch itu....alias pacaran islami. Walaupun tanpa kiss dan touch, gaya pacaran tetap takkan pernah terlepas khan dengan namanya "pembicaraan" yang melibatkan aktivitas mulut, "pandangan" yang melibatkan aktivitas mata, "pendengaran" yang melibatkan aktivitas telinga, "Perasaan" yang melibatkan aktivitas hati, dan "khayalan" yang melibatkan aktivitas akal atau pikiran.? dalam Al-Quran, mulut juga bisa disebut berzina apabila ia mengeluarkan kalimat rayuan kepada seseorang yang bukan muhrimnya, mata juga bisa disebut berzina apabila memandang lekat (saling beradu pandang dengan sengaja) seseorang yang bukan muhrimnya, telinga juga bisa disebut berzina apabila ia mendengar rayuan yang belum halal diucapkan oleh seseorang yang bukan muhrimnya, hati juga bisa disebut berzina jika ia terus-menerus mengingat seseorang yang bukan muhrimnya, dan pikiran juga bisa disebut berzina apabila ia sampai membayangkan hubungan yang lebih dengan seseorang yang bukan muhrimnya. Adakah dari penjelasan ini yang tidak masuk dalam aktivitas pacaran islami kita? Sekarang kita coba ngulik kedok Pacaran Kamu. Saya masih bingung ketika kamu berkomitmen untuk pacaran. Padahal pacaran itu termasuk kedalam hubungan HTS (Hubungan Tanpa Status) saudaraan sama TTM. Ikatannya absurb, kapan-kapan bisa saja diakhiri tergantung mood atau kebosanan. Karena menurut islam ikatan yang legal dan sah dimata Allah hanya ikatan pernikahan, ikatan yang akan diminta pertanggung jawabannya kalo berani ini itu, putusnya juga gak mudah, karena harus melewati tiga kali proses. Lagian berapa persen sih hak pacar ke kamu dengan komitmen modal omong doang, sampai-sampai ada pacar yang ngelarang ini, ngelarang itu, nuntut ini, nuntut itu...narsis...! Sttt...kamu tau gak kalo pacaran itu adalah "Topeng Kemunafikan"?, pasti kamu kaget khan. Ceritanya gini, pacar kamu ketika bertemu dengan kamu atau saat berada disisimu, dia hanya akan mengeluarkan sisi terbaiknya saja, yang buruk-burukny dia simpan. Dia akan berusaha tampil baik dihadapan kamu walaupun konsekuensinya dia harus berbohong dan bermuka dua. Yang tadinya marah-marah kalau ada pengemis datang kepadanya untuk meminta uang, eh ini dia sendiri yang nyamperin tuh pengemis. Ngasinya juga gak tanggung-tanggung sepuluh ribu, biar dilihat dermawan ama pacar. Atau dia yang sebenarnya tak pernah sholat, tiba-tiba jadi rajin sholat. Sampai-sampai minta izin segala supaya bisa sholat tepat waktu sambil berjamaah. "say, pending dulu pacarannya yah...Allah dah manggil tuh, abang mesti segera menghadap, takut terlambat berjamaah". Ya Allah..tolong....! Trus kalau kamu udah gak ada dekat dia, sifat buruk yang sebenarnya muncul kembali. Nah, hal itupun juga akan berlaku dengan diri kamu. Kamu juga bakalan mengeluarkan sisi terbaikmu, yang buruk disembunyikan, malah sifat yang gak ada kamu ada-adain. Biasanya kalau cewek dia akan bersikap manis dan imut-imut biar gemesin kalo dilihat. Suaranya dibuat sehalus mungkin..biar terdengar merdu ditelinga...(ketahuan deh..^^). Itu artinya kamu dan pacar kamu sama-sama munafik. Sama-sama bermuka dua, sama-sama membangun benteng kebohongan. Udah ngaku aja..! sudah banyak kok yang terbukti dari orang yang berpacaran kemudian menikah akhirnya menyesal setelah baru sadar melihat sifat asli sang pacar yang sudah menjadi suami. Terbukti kalau tujuan pacaran untuk saling kenal satu sama lain yang selama ini dijadikan alasan adalah bohong besar. Selain itu, kedok pacaran yang sebenarnya juga adalah hanya untuk bersenang-senang semata. Sebenarnya yang ada dalam aktivitas pacaran bukanlah cinta melainkan hawa nafsu. Karena pada dasarnya hawa nafsu-lah yang mendorong seseorang untuk berhasrat memiliki. Karena dorongan hawa nafsu sesaat, maka yang dicintai bukannya apa yang ada dalam diri kamu, tapi apa yang bisa kamu serahkan dari diri kamu. Ntar kalo udah bosan...sudah habis manisnya...kamu ditinggalin. Miris gak sih? By the way any busway, disini saya berbicara sebagai saudari kamu sesama muslim. Saya sayang banget ama kamu. Saking sayangnya, saya sedih kalo melihat kamu dimurkai Allah hanya karena kamu pada pacaran. Belum lagi kamu adalah wanita. Tau gak kalo wanita itu mulia banget? semua yang ada pada diri kamu itu berharga. Karena Wanita ibarat porselen. Ketika dia retak sedikit saja, biar diobral begitu aja gak ada yang mau. Dikasih juga orang ogah. Gimana sedih khan? Kalo gitu kok kamu mau aja dinodai ama seseorang yang cuma sebatas pacar. Orang yang gak jelas jodoh kamu atau bukan. Lagipula, kamu gak usah takut gak kebagian jodoh. Sebab, sebelum rohmu ditiupkan ke dalam rahim ibumu, Allah sudah mencatat, menetapkan dan menentukan jodohmuu. Mau kamu pacaran sama 1000 orang yang ada di dunia ini, kalau bukan jodohmu yah gak bakalan jadi. Malah tanpa pacaran-pun kalo emang udah jodoh, pasti jadi juga. (cihuy..). Tapi kalo kamu udah terlanjur menjalaninya, terlanjur basah kutup, kamu cepat-cepat deh bertaubat ama Allah...toh Allah Maha Pengampun. Segera putuskan pacarmu dan biarkanlah Allah yang menuntun jodohmu, datang menemuimu pada waktu yang tepat dan dengan scenario yang indah, mengikatmu dengannya dengan ikatan yang indah pula. Amin

Komentar