Aku Berjalan Diantara….
Hamparan permadani alam yang menghijau
Tiupan sang bayu….
Menggerakkan pohon & daun
Seperti seorang penari meliuk-liuk
Suara gemercik air terjun
Terasa begitu merdu
Semakin indah oleh aliran air sungai
Yang Berkelok-kelok….
Ketika ku lempar Pandangan jauh kedepan
Aku semakin terpana
Ada gunung menjulang dengan gagah
Sebuah pahatan alam yang luar biasa
Betapa kecilnya diriku
Dihadapan-Mu Ya Allah
Begitu agung ciptaan-Mu
*
berdiriku ditepian kesunyian
terdamparku dilautan kehampaan
terpenjaraku di hunian ketiadaan
yang membawa aku tersandungnya kepiluan
terpaut aku dalam kesendirian
disaat aku manyadari diriku tlah merapuh
hatiku tak lagi tuk mengharapkan
cinta yang mampu membalut luka yang tertahan
kini ku tlah menyepi di antara sakitku
menghapus sedikit noda luka yang kau tinggalkan
aku hanya mengharapkan dirimu sadar akan sucinya cintaku untukmu..
semoga kau mengrti akan aksara yang tertulis dalam kenangan yang sengaja aku ungkapkan..
*
~Rindu yang terbenam~
Di kala mata ingin terpejam
separuh hati merindu terbenam
ketika senja berubah menjadi temaram
membawa pilu ini dalam pekatnya malam
tertegun ku dalam jiwa yang terkikis
membangkitkan rasa yang terasa mengiris
membuat aku terbangun dan menangis
ketika terbenamnya rindu bersama emosi yang membeku
aku disini berdiri tegak, berharap melupakan bayangmu yang masih membekas dibenakku...
biarlah terbenam bersama mimpi yang tak nyata...
dan hancur bersama rindu yang melekat dibatin....
*Aku hanya sekuntum mawar disemak belukar..
Yang tak diinginkan keberadaannya..
Tak elok bak yang lain
kupu-kupu pun enggan menyapa..
Aku laksana mawar layu, kering kerontang
Bagimu, aku hanya benalu bukan ?
*
Wahai engkau yang bernama rindu andai kau punya rasa jadikanlah aksaramu menjadi sebuah kata yang berarti bagiku.
Andai kau punya makna jadikanlah katamu sebagai pelengkap kisahku dengannya.
Jangan kau hanya diam membisu sementara hatiku kau isi dengan rasamu yang selalu mengusik pikiranku.
Datanglah padanya dan ukirlah namamu di dinding hatinya agar ia dapat merasakan sentuhan lembut aksaramu yang kau tulis atas rasaku untuknya.
Wahai rindu....
Sentuhlah hatinya sedikit saja agar rasaku menjadi indah kala ia genggam jemariku dengan hangat kasihnya.
*
Tak bosan aku denganya
setiap saat yang tercatat adalah keindahan
di saat ku masih dalam dekapan hangatnya.
ketika kuncup mekar nya menghias
dalam selaksa kidung pagi
Mentaripun seketika bernuansa pijarkan bias
aroma dalam dekapan jiwa
menyatu bermuara dengan kelembutan akan
sang kerinduan .
Sajak pagiku bangkit menyulam pahatan ukiran
dalam aksara tentangnya,yang terus mengalir
selaras hangat mentari
bercumbu dengan hangatnya dengan tembang pagi.
Tentangnya semua terasa indah
walau ku lalui dengan seuntai bayanganmu yang terus menari
pada pelupuk netra ini.
Jelang siang cintaku .
*
entah kenapa wajahmu
terus berlari menari dalam pikiranku
aku hanya dapat pejamkan mata
untuk dapat mengusik bayangmu walau sesaat
setelah itu aku akan tersiksa
menerima dengan lapang dada
bahwa rindu ini betul adanya
bahwa rindu ini betul dirimu
yang menggebu menyesakan nafasku
dan menyakitkan diriku
akan kenyataan bahwa kau bahkan tak menganggapku
*
Komentar
Posting Komentar