Hamba-hamba yang brillian

* Suasana di kantor sudah mulai sepi, hawa-hawa mudik kian terasa di tiap detiknya.Rasanya lebaran sudah menyongsong di depan mata.Menjelang siang, beberapa email masuk dalam inbook outlook-ku.Nodin libur hari raya dan cuti bersama dari HRD mengisi tumpukan email yang masuk, ucapan kartu lebaran, dan …

imel dari HRD bersubject ‘berita duka’.Innalillahi wa ina’ilaihi rajiun, telah berpulang rekan kami – kepala Reps - dalam usia 38 tahun.
Sebuah usia masih terbilang muda bagiku, namun sekali lagi … maut tak mengenal usia ketika menyapa manusia. ***

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

29.57. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.

(QS. Al-Ankabut : 57 )

*** Di jalan, di kantor, di rumah, di kampus, di taman, di ruang bawah tanah, di kapal pesiar, di kursi pesawat, atau bahkan di gedung tinggi dengan tembok tebal dan tertutup sekali-pun … malaikat pemutus kenikmatan dunia itupun mampu menembus. 100 tahun usia, 75 tahun, 65 tahun, 50 tahun, 20 tahun atau bahkan bayi dengan usia beberapa menit keluar dari rahim bundanya. Senyum kematian akan mampu hadir dengan tiba-tiba di hadapan kita. Di benak kita selanjutnya muncul sebuah pertanyaan, dengan keadaan bagaimana kita menemui panggilan Raja atas Alam Semesta ini? Dengan kepuncakan maximum atas keimanan kita ataukah di lembah gelombang kemaksiatan (naudzubillahi) Berikut seorang penyair menyebutkan ciri seorang insan yang dapat menjumpai Rabb Nya dengan pakaian kebesaran keimanan seindah-indahnya. Allah memiliki hamba-hamba yang brillianMereka menjaga jarak dengan dunia dan takut fitnahKetika mengetahui bahwa dunia …Bukanlah tempat bagi orang yang merindukan kehidupanMereka menjadikannya sebagai batu loncatan …Untuk mendedikasikan diri meraih amal shalih sebagai kendaraan[diambil dalam buku Kosistensi Menyonsong Kematian Husnul Khatimah]
Last Updated ( Sunday, 02 December 2007 )

Komentar